Apabila
ingin meminta bantuan ataupun pertolongan kepada seseorang, maka yang
pertama kita lakukan adalah menjalin komunikasi dan hubungan baik kepada
sesorang yang kita minta pertolongan .Dengan demikian komunikasi dan
hubungan baik adalah faktor utama dalam meminta pertolongan.Agar
komunikasi itu lancar dan cepat maka memilih sarana komunikasi adalah
faktor penting lainya.Sarana komunikasi yang canggih tentu akan
mempermudah sampainya pesan yang disampaiakan ( meminta pertolongan )
kepada yang dimnta pertolongannya.Jadi faktor lain yang membantu
lancarnya pertolongan adalah sarana alat komunikasi yang baik.
Demikian
juga ketika kita ingin meminta pertolongan Allah hal pertama yang kita
lakukan adalah menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan Allah,serta
memakai sarana yang handal agar pesan kita sampai ke Allah.Setelah kita
mengetuk pintu Taqwallah,terbukalah jalinan mesra hamba dan Tuhannya,dan
shalat sebagai sarana komunikasi dengan Allah.Ketika kita membawa beban
hidup dan perlu pertolongan maka pesan itu bisa disampaikan lewat
shalat
Shalat
adalah hubungan dua arah antara manusia dengan Allah dengan cara yang
telah diajarkan Allah kepada para rosulullahn, ibadah ini memilki
kedudukan penting dalam menjalin komunikasi dengan sang khalik,sehingga
ibadah ini sebenarnya ibadah yang diperintahkan Allah kepada hambanya,
untuk kepentingan si hamba tersebut,dan tentu saja bukan untuk
kepentingan Allah.
Bahkan
Allah memanggil langsung Rosulullah,memerintahkan sholat kapada
umatnya.Pesan yang disampaikan langsung ini memberikan arti rahasia
bahwa solat mempunyai kedudukan penting.Allah menunjukan sifat Kasih dan
sayang kepada hambaNya karena perintah solat bermanfaat untuk hambaNya
dan diperintahkan langsung tanpa melalui Jibril,ketika isro’mi’roj,
perjalan malam dari masjidil haram ke masjidil aqso ,hingga ke
langit.Karena pentingnya shalat ni ,saat akhir hayatnya rosulullah
berwasiat:"SHALAT SHALAT, SHOLAT, SHOLAT,….. BEGITU JUGA HAMBA SAHAYAMU
Setiap
muslim sudah tahu bagaimana shalat dilakukan, bagi yang belum tahu mohon
dibaca kembali buku buku tentang shalat.penulis yakin banyak muslim
telah menjalakan ibadah ini, tetapi bagaimana kedudukan shalat kita?
apakah shalat kita telah memenuhi persyaratan lahir maupun bati? itulah
hal yang harus kita teliti kembali,agar supaya shalat menjadi sarana
mendatangkan pertolongan dan mempunyai dampak positif seperti yang
dimaksud Allah dalam surat al Ankabut 45 :"……Sesungguhnya shalat iu
mencegah dari ( perbuatan ) keji dan mungkar……..
Makna shalat
حَافِظُواْ عَلَى الصَّلَوَاتِ والصَّلاَةِ الْوُسْطَى وَقُومُواْ لِلّهِ قَانِتِينَ –
"Peliharalah semua shalatmu dan shalat wustho, berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) yang khusuk ( AL BAQOROH:238).
Makna
lahiriah dari solat diajarkan oleh rosul mulai dari: takbir; ruku;
sujud; salam dan sebgainya, seperti diajarlkan dalam ilimu fiqih,namun
pada hakekatnya sholat adalah ibadah yang melibatkan kegiatan semua
element manusia artinya tidak saja melibatkan panca indera tapi juga
hati yang bersifat rohani.Memelihara sholat berarti memelihara ibadah
itu dari kegiatan bersifat lahiriah dan hati sebagai kegiatan bersifat
rohaniah.
Jadi
apabila ibadah ini dipelihara dan dilaksanakan dengan benar maka akan
tumbuh makna yang mempunyai pengaruh positif seperti yang dimaksud dalm
alqur’an yaitu sebagai sarana permintaan hamba kepada Tuhannya,alat
komunikasi dengan Tuhan, dan sarana perjalan rohani menuju
Allah.sehingga berperan sebagai pengendali,pencegah kemungkaran
manusia.dan menjadi jalan menuju pintu pertolongan Allah kepada
hamabNya.
Penulis
melihat sendiri seorang ulama yang diberi pertolongan Allah dibukakan
hijab dikaruniai ilmu, ilham dan pertolongan lansung oleh Allah melalui
sholat.Ketika itu seorang tamu datang ke rumah ulama ini,mengatakan
bahwa saudaranya sakit berat tiba tiba muntah darah dokter sudah
menyerah,akhirnya tamu ini minta pertongan Allah melalalui ulama
itu.kemudian beliau memberikan air yang telah didoakan kepada Allah agar
disembuhkan dari penyakitnya, serta diberi amalan doa untuk meminta
langsung kepada Allah, berkat pertolongan Allah, saudara tamu itu
disembuhkan.si tamu bertanya apa ada yang membuat sakit saudara saya
kyai:katanya.dengan senyum khasnya ulama itu menjawab :"Tak usah engkau
bertanya kenapa sakit yang penting sakitnya sembuh mohonlah pada
Allah"pasti dikabulkan:jawab sang kyai menyejukan hatinya.Beberapa hari
kemudian, setelah shalat dhuha.Beliau memanggil saya katanya : tolong
keluar sebentar dan bersihkan garam garam yang ada dipintu depan
pagar.Saya binggung kenapa beliau perintahkan ini? Ada apa.Setelah saya
keluar ternyata ada seorang lewat dan menabur garam didepan rumah sang
ulama itu.Usai melaksanakan perintahnya saya bertanya kepada ulama itu
apa yang terjadi, belau ceritera : "setelah aku shalat tadi aku diberi
petunjuk Allah seperti aku perintahkan kepadmu itu,bahwa orang tersebut
membawa garam yang diberi mantra dukun sesat untuk melumpuhkan
aku,karena aku telah memberi petunjuk melawan ilmu santetnya subhanallah
Allah telah melindungiku dari kedholiman hambaNya.Itulah salah satu
hikmah shalat,Sebagai saluran pertolongan .dan sarana Allah memberi
petunjuk kepada hambaNya yang saleh..
SHOLAT YANG BERKWALITAS
Firman
Allah : "Peliharalah shalat dan shalat wustha………"firman ini oleh Abdul
qadir al Jilani rohimaullah diartikan sebagai shalat secara zahir dan
shalat wusta (hati), secara zahir shalat dilakukan secara berdiri,
membaca alfatihah ruku’, sujud, duduk antara dua sujud dan seterusnya,
gerakan dalam shalat ini melibatkan anggota badan ,inilah shalat jasmani
atau fiskal.Disebut dalan firman itu shalawati (segala shalat) yang
mengandung arti jamak, dan tidak disebutkan Shalah itulah shalat bagian
pertama dari firman itu.
Bagian
kedua dari firman itu adalah shalat wustha,maksudnya adalah shalat hati,
Abdulqadir al jilani rohimaulah menjelaskan; wustha dapat diartikan
tengah karena hati terletak ditengah yaitu ditengah diri,maka dikatakan
salat wustha sebagai shalat hati dengan tujuan mendapatkan ketentraman
dan kedamaian hati .Shalat dan ibadah yang sebenarnya adalah shalat dan
ibadah hati bila hati tidak khusuk atau tidak konsentrasi maka shalat
jasmaninya berantakan sehingga shalat tersebut kurang berkwalitas atau
berbobot.Oleh karena itu shalat berkwalitas berarti solat dengan hati
yang khusuk
Komunikasi
dengan Allah berarti komunikasi dengan yang maha gaib ,atau bersifat
rohani,hati memegang peran penting dalam shalat.Bila hati tidak baik
maka jasmaninya tidak akan baik artinya shalatnya menjadi
kacau.Memperbaiki shalat berarti memperbaiki kondisi hati sehingga
jasmanipun jadi baik,demikian juga rukun dan syaratnya harus sesuai
syariat.
Jadi shalat
dianggap sempurna bila zahirnya memenuhi syarat syarat hukum fiqih dan
batiniyahnya memenuhi syarat sayarat amalan batin.
SHALAT DALAM KEHIDUPAN
Marilah
sejenak meniliti diri masing masing , perhatikan rutinitas kegiatan
sehari hari .bangun tidur,makan minum bekerja mencari nafkah atau
belajar dan kegiatan lanya kemudian pulang istirahat,tidur .Dari hari
kehari bulan kebulan dan tahun ketahun bahkan seterusnya rutinitas ini
kita jalani,SHALAT kita terselip dalam rutinitas kehidupan SEHARI HARI.
Bila
rangkaian kegiatan aktivitas seperti dfiatas dilakukan setiap hari tanpa
ingat kepada Allah kira kira bisakah shalat kita khusuk? sudah pasti
jawabnya adalah tidak.Aktivitas dan kegiatan sehari hari kita harus
selalu ingat kepada Allah,berusaha sebanyak mungkin mengingat
Allah,karena hal ini akan berpengaruh kepada kadar khusuknya shalat
kita.Banyak sedikitnya serta dangkal atau dalamnya mengingat Allah
,langsung berakibat pada kwalitas dari shalat .Kekhusukan dan kedekatan
kita dengan Allah pada waktu shalat adalah refleksi ke ingatan kita
kepada Allah dalam kehidupan sehari hari.
Memahami
kwalitas shalat dan usaha meningkatkan kwalitas shalat ,berarti memahami
daya daya ruhani di alam pikiran dan daya daya rohani di alam hati
dalam pelaksanaan shalat, shingga shalat yang bersifat tafakur menjadi
ke tahanut (meditasi, semedi, khusuk).Dengan demikian kita siap siaga
jika pada saat yang tak terduga Allah swt berkenan mengutus malaikat
untuk memberi bisikan ke dalam hati baik yang berupa petunjuk dan
pimpinan .pertolongan atau lainya yang cukup lembut
Apakah ada
cara untuk memperbaiki tingkat INGAT kita kepada Allah?jawabnya adalah
ADA.Yaitu jika kita melaksanakan sesuatu dengan NIAT,ikhlas semata mata
karena ALLAH.Niatkan segala sesuatu sebagai IBADAH kepada ALLAH semata
tidak karena lainya.Kita berangkat kerja niatkan diri untuk ibadah
kepada Allah,memenuhi kewajiban tanggung jawab kepada penghidupan
keluarga,ketika berangkat sekolah niatkan diri untuk beribadah karena
kewajiban setiap hamba Allah untuk menuntut ilmu agar menjadi umat yang
mulia.Pendek kata setiap kegiatan hanya semata karena Allah.Selingi
setiap mulai dan mengakhiri kegiatan dengan do’a.Mulai belajar atau
bekerja dengan doa"YA ALLAH LIMPAHKAN REZEKI ATAU ILMU KEPADA AGAR AKU
BISAMEMENUHI KEWAJIBANKU SEBAGAI HAMBA MU:MOHON SELAMAT; MOHON PETUNjUK;
MOHON PIMPINAN DAN BIMBINGAN DLL.atau doa lainya.Jika hal ini kita
kerjakan berarti berusaha sebanyak mungkin berkomunikasi dengan
Allah.Pengaruhnya adalah ketika kita mendengar azan ,seketika itu ingat
kepada Allah,sehingga ada komunikasi,bila tidak mendengar azan maka hati
bertanya apakah sudah azan?,pertanyaan ini menunjukan telah terjadi
komunikasi dengan Allah,demikian seterusnya bila kita berwudlu,memasuki
solat dari takbiratul ikhrom sampai salam akan terjadi komunikasi dengan
Allah.diteruskan setelah selesai solat berdoa merupakan dialog
komunikasi seoarang hamba kepada tuhannya..sampai kita selesai shalat
dan kembali bekerja kita ushakan komunikasi dengan Allah dan selalu
mengingat Allah,
Dalam
keadaan normal shalat dilakukan dengan melibatkan semua aparatur
tubuh,alam pikiran ,dan hati manusia yang sedang melaksanakna
solat,menjadi aktif’Gambaran kondisi orang salat dapat digambarkan
ditabel :
Salat type satu
Adalah
shalatnya imam,seperti seorang pemimpin,imam selain memikirkan dirinya
juga harus memikirkan makmumnya,pemusatan perhatian kepada Allah
disertai dengan aktifitas pikiran,ingatan dan lain lain terhadap
kepentingan makmum ,suara mereka dibawa meghadap Allah, imam sebaiknya
faham bahasa arab.
Shakat type dua
Shalat type
2 ini adalah shlatnya seorang yang tak faham bahasa arab,akan tetapi
sepeti kita ketahui bahwa shalat memakai bahasa arab, sehingga paham
atau tidak seorang yang melakukan sholat harus mengucpkan kata kata
arab.karena tidak mengerti kata demi kata, ia tak berfikir mengnai isi
dan makna yang diucapkan berarti pikiranf, pancainderanya aktif atau
pasif tergantung kemampuan konsentrasi.Pemusatan perhatian ditujukan
kepada ingatan hafalan maka perasaan pasif,ia tidak bicara dengan
hatinya sebab tak tahu arti kata kata yang diucapkan sehingga hatinya
pasif.
SHALAT TYPE TIGA
Shalatnya
orang orang yang menangis atau bergembira (syukur) dihadapan
Allah.adalah termasuk solat type ini.Ia mengucapkan kata kata bahasa
arab dan tidak mengerti artinya.Ketika mengucapkan "ALLAHU AKBAR" atau
baca Alfatihah,asal membaca ( hafalan ).sehingga ingatan aktif, kemudian
ia menumpahkan perasaan duka atau gembira dihadapan Allah,tetapi tidak
seirama atau sejalan dengan ucapan mulutnya.hati dan pikiran tidak
seirama dengan uacapan ucapanya.
SHALAT TYPE EMPAT
INILAH SHALAT YANG KITA DAMBAKAN YAITU SHALAT YANG KUSUK, sholat
yang dapat melambungkan ruh kita ke hadirat Allah dan seolah olah kita
bertemu dihadapanya (bukan bersatu ),shalat yang dapat berkomunikasi
dengan Allah sehingga Allah memberi jawaban atas segala pertanyaan dan
beban hidup kita, pertolongan, bisikan hati, ilham, petunjuk dan
pancaran cahaya Illahi dapat kita rasakan atau kita tangkap dalam
hati,Segala yang ia tumpahkan lewat ucapan mulut atau hanya dalam hati
adalah isi hati, ucapan suara hati kandungan hati.Hatinya aktif
berbicara memanjatkan kata kata kepada Allah, pikiran dan ingatanya
aktif saat mengucapkannya,namun setelah konsentrasi berhasil pikiran dan
ingatan jadi pasif,saat hati bicara dengan bantuan pikiran dan ingatan,
tercapailah konsentrasi (tafakur),kemudian pikiran dan ingatnya jadi
pasif ,sehingga tercapai keadaan tahanut (semedi) seperti yang
digambarkan oleh :KH.Syamsul Alam (1996) ..Menurut beliaua shalat type
ini adalah tingkat shalat maksimal yang dapat dicapai oleh
manusia,biasanya orangnya paham bahasa arab,tetapi shalat type ini bisa
juga dicapai orang yang tidak paham bahasa arab,pada waktu hubungan
hatinya dengan Allah sesudah selesai salam,yaitu pada waktu zikir dan
munajad.
MELATIH SELALU INGAT KEPADA ALLAH
Sudah
Sepantasnya jika ingin menjalankan shalat type 4,agar supaya selalu
mendapat perlindungan pertolongan dan pemeliharaan Allah.Marilah sama
sama penulis belajar meningkatkan ingat kita kepada Allah sehingga salat
kita menjadi type 4.
Setiap
memulai aktifitas bekerja, belajar, berwisata dan aktifitas lainya
ucapkan dalam diri dengan bahasa yang dimengerti ATAU lebih baik dengan
bahasa al qur’an ,arab yang dimengerti artinya: BISMILLAHIR
ROHMANIRROHIIM "(dengan nama Allah yang pengasih lagi maha penyayang)
dan bila mengahiri aktifitas ucapkan : ALHAMDULILLAH HIROBIL ‘ALAMIN (
segala puji bagi Allah seru sekalian alam )
Cara yang sederhana dalam meningkatkan ingat kepada Allah lakukan
kebiasaan ini sampai minimal 40 hari berturut turut dan rasakan apa yang
terjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar