إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً –
Setiap Mukmin pasti mengenal shalawat,
paling tidak ketika melaksanakan ibadah wajib sholat telah membaca
shalawat, Allah berfirman dalam surat al ahzab:56 :” Sesungguhnya
Allah dan para MalaikatNya bershalawat (Yushalluna) untuk nabi.Hai orang
beriman,bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam kepadanya (
wasallimu tasliima)”.(al Ahzab :56)
Allah memerintahkan kepada orang beriman
untuk bershalawat kepada nabi dan Allah sendiri menyebutkan DIRINYA
bershalawat.Padahal ketika Allah memerintahkan untuk sholat kepada
hambaNya, tidak menyebut Dirinya (Allah) Bersholat, demikian juga dengan
perintah Haji, Allah tidak melakukan haji Tentu ada makna tersembunyi (
eseoteris ) dibalik makna lahiriah Shalawat.
Tulisan berikut sedikit memaparkan
tentang makna esotris pada shalawat yang diambil dari berbagai sumber
tulisan ulama terdahulu , dimaksudkan untuk memberi dorongan dan
semanggat bagi saudaraku yang mengamalkannya
Syeich Yusuf ibn Ismail al Nabbani(semoga
Ruhnya dirahmati),dalam kitabnya “afdhal ash shalawat ‘ala Sayyid as
sadat.(telah diterjemahkan versi Indonesia) Menulis : kata Shallu
berasal dari akar kata Shallah ( bentuk tunggal dari shalawat) berarti
menyebut yang baik,ucapan yang mengandung kebajikan,doa dan curahan
rahmat. Ibnu Abbas, (semoga Ruhnya dirahmati) mengartikan:Yushallun
(bershalawat) artinya Yubarrikun (memberi keberkahan) dan barakah atau
keberkahan berarti bertambah dan berkembang,sebagian besar mufasir (ahli
tafsir ) tak berbeda pendapat dalam memahami ayat ini.Yaitu shalawat
Allah kepada rasul berupa limpahan rahmat,keberkahan dan anugerah
Allah,shalawat malaikat berupa permohonan agar Allah memberi derajad
yang tinggi dan dicurahkan maghfirah (ampunan).Shalawat orang mukmin
berarti permohonan agar Allah memberi rahmat dan kesejahteraan Nabi dan
keluarganya.
Allah SWT, berfirman: “Mereka itulah yang
mendapat shalawat dan rahmat dari Allah Tuhan mereka,dan mereka itulah
orang yang mendapat petunjuk.(al Baqoroh :157 )Terlihat bahwa kata
Rahmat dan shalawat terpisah,Syeikh Yusuf menukil perkataan Hakim al
Tirmidzi;bahwa shalawat mempunyai makna lebih, yang tidak dimiliki oleh
rahmat.Rahmat bisa berupa karunia Tuhan kepada seorang hamba,kemudian
karunia itu dicabut darinya karena ia berbuat dosa.Shalawat dimaknai
oleh Syeikh Hakim altirmidzi Rahimullah; apabila Allah memberikan
shalawatNYA kepada seorang hamba,maka ia (si hamba) berhak atas karunia
setiap grerak dan keadaannya sejak ia mendapatkan sampai tiba di pintu
sorga.jadi tak di cabut dalam kondisi tertentu.
Seorang nabi adalah hamba yang dijamin
keselamatanya, diampuni semua dosanya baik terdahulu dan yang akan
datang, sehingga apa fungsinya shalawat kita untuk nabi? Padahal Allah
dan malaikat juga telah bershalawat keapada nabi.
Imam Fakhr al Razi rahimaullah menjawab : “Shalawat atas nabi bukan
karena beliau membutuhkannya, namun semua itu demi kebesaran dan
keagungan nabi saw,sebagaimana Allah mewajibkan kita berdzikir menyebut
Nama Allah,padahal pasti DIA tidak membutuhkan.
Al Hafizh al Sakhawi menjelaskan : ayat
diatas ( al ahzab:56 ) menunjukan bahwa Allah memberi tahu para hambaNYA
mengenai kedudukan nabi disisiNYA.DIA memuji beliau dihadapanpara
malaikat.Lalu malaikat yang bershalawat untuk beliau,setelah itu Tuhan
memerintahkan penduduk bumi untuk bershalawat dan memberikan salam
kepada beliau,sehingga sanjungan penduduk langit dan bumi untuk beliau
terkumpul menjadi satu.
Demikian pula Seikh Ibn Qayim
rahimaullah,Berpandapat : “Jika Allah dan para malaikatNya saja
bershalawat kepada Nabi,kalian juga harus bershalawat kepadanya.Sudah
semestinya kalian memanjatkan shalawat dan salam kepada nabiullah,
karena kalian telah mendapatkan berkah risalah yang diembannya dan telah
diberi kabar kembira oleh makluk yang paling mulia di dunia dan
akhirat”.Dengan kata lain shalawat kita juga merupakan bentuk syukur
atas segala jasa nabi yang telah menuntun kita ke jalan kebenaran serta
menyebut keistimewaan dan jasabeliau untuk di jadikan panutan dalam
kehidupan.
Demikianlah bershalawat mengandung makna
yang dalam , tentunya akan memberi dampak positif bagi sipelaku atau
pengamal shalawat ,Sudah tidak ragulagi bagi kita yang mempercayai,untuk
mengamalkan shalawat di setiap waktu atau waktu waktu tertentu.
Selanjutnya dalam perkembangannya, para
ulama kasyf ,mengembangkan berbagai redaksi amalan shalwat sesuai dengan
pengalaman spiritualnya serta hikmah yang telah dikaruniakan
dariNYA.Dan sampailah kepada kita beberapa amalan shalawat
misalnya;shalawat munjiyat, shalawat khitab, dan lainnya.Beberapa bacaan
shalawat telah kami sertakan di blog ini atau silahkan buka di halaman
Amalan Doa dan zikir……………. Wa Allohu ‘alam…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar